VIVAnews - Singo Tsuda, konglomerat asal Jepang, berminat ikut tender proyek angkutan massal cepat atau Mass Rapit Transit (MRT) di Jakarta.
Niat itu disampaikan langsung kepada Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat 6 Februari 2009.
Singo adalah pemilik perusahaan Marubeni Tokyo yang berpartisipasi dalam proyek MRT di sejumlah kota besar dunia seperti Thailand, Manila, Venezuela, dan Carakas. Perusahaannya tak hanya fokus di bidang transportasi tapi juga sejumlah kegiatan termasuk minuman.
Gubernur pun menyambut baik niat si konglomerat. Ia berjanji akan mempertimbangkan lamaran Singo. "Yang jelas 10 perusahaan besar yang saya asumsikan punya kualifikasi internasional pasti akan kami undang untuk tender," kata Fauzi.
Gubernur menambahkan, tender proyek MRT akan dilakukan dengan standar internasiona. Namun, ia belum dapat memastikan waktu pelaksanaannya. Pelaksanaan tender masih menunggu penetapan desain dasar dari Departemen Perhubungan. "Sebab sampai sekarang desain belum jadi juga," ujarnya.
Dengan kecepatan 80-100 kilometer per jam, kereta cepat bawah tanah ini diperkirakan mampu mengangkut 200-300 ribu penumpang setiap hari atau 16.600 penumpang per jam pada jam sibuk. Perjalanan penuh sepanjang 14,5 kilometer pun dapat ditempuh dalam waktu 27 menit.
Sebagai fasilitas penunjang, PT MRT Jakarta akan membangun 12 stasiun. Sebanyak empat stasiun bawah tanah (subway) akan dibangun di Istora Senayan, Bendungan Hilir, Setiabudi dan Dukuh Atas. Sedangkan delapan stasiun lainnya dibangun di jalur layang Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, Sisingamangaraja, dan Senayan. Sejauh ini, PT MRT Jakarta menargetkan proyek ini rampung sebelum 2015.
Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat
Namanya Tripper, aplikasi hiburan terbaru yang dapat dinikmati penumpang sebelum, saat, dan sesudah penerbangan.
