Aksi Bakar Diri, Istana Prihatin

Pelaku bakar diri di depan Istana, Jakarta, digotong
Sumber :
  • Antara/ Kontan/ Muradi

VIVAnews - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga mengungkapkan Istana prihatin atas aksi bakar diri yang dilakukan seorang pria pada Rabu 7 Desember 2011 kemarin di depan Istana Negara, Jakarta.

Terbongkar! Atlet e-Sport Terlibat Kasus Narkoba Liquid Ganja Bareng Chandrika Chika

"Kami secara mendalam menyatakan rasa simpati dan sekaligus keprihatinan atas aksi itu," kata Daniel melalui pesan singkat, Kamis 8 Desember 2011.

Menurut dia, fokus perhatian saat ini mengupayakan menyelamatkan nyawa pelaku bakar diri. "Pada saat ini, pusat perhatian kami adalah memastikan bahwa semua usaha menyelamatkan nyawa yang bersangkutan dilakukan secara maksimal," ujarnya.

Usai Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Chandrika Chika Ternyata Positif Metafetamin Juga

Daniel mengimbau warga menjauhi kekerasan termasuk pada diri sendiri. "Kami berpandangan bahwa setiap kehidupan mahluk adalah anugerah Tuhan. Tidak seorang pun boleh kita biarkan menyia-nyiakan anugerah itu. Kami mendorong semua warga negara menjauhkan kekerasan, termasuk terhadap diri sendiri," katanya.

Menurutnya, demokrasi di Indonesia harus memuliakan keadaban yang di antaranya datang dari moralitas agama dan kemanusiaan. Kebebasan berpendapat dan berbagai bentuk kemerdekaan berekspresi hendaknya digunakan untuk membangun tradisi yang di antaranya juga menyertakan kewajiban dan tanggung jawab untuk memajukan kehidupan bersama.

Menilik Bayang-bayang Masa Depan Indonesia dalam Ramalan Jayabaya

"Dengan kesadaran dan motif apa pun, kami menyayangkan peristiwa itu dan berharap itu akan menjadi peristiwa terakhir yang kita lihat dalam masa hidup kita."

Kondisi pria tak dikenal itu masih kritis, dan belum sadarkan diri di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Dia dirawat di ruang isolasi yang merupakan ruang luka bakar khusus satu orang.

Sementara, Kepala Unit Luka Bakar RS Cipto Mangunkusumo, Aditya Wardhana, mengungkapkan seluruh tubuh korban habis terbakar. Hanya bagian telapak kakinya saja yang masih utuh.

Menurut Aditya, kemungkinan hidupnya kecil. Sebab, hingga kini belum ada yang pernah bisa hidup dengan kondisi luka bakar 90 persen.  (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya