Kemendag Proses Temuan BPOM Soal Kopi

Petugas BPOM memperlihatkan sejumlah produk dari 22 obat kuat yang dilarang.
Sumber :
  • Antara/Adnan

VIVAnews - Kementerian Perdagangan akan memproses temuan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terhadap 22 produk kopi yang diduga mengandung bahan berbahaya.

Seperti dikemukakan Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi saat ditemui wartawan di Pasar Pa’baeng-baeng, Makassar, sanksi akan diterapkan terhadap produsen kopi jika produk mereka memang terbukti mengandung bahan berbahaya berupa tadalafil dan sildinafil.

"Jika produk kopi itu terbukti mengandung bahan kimia berbahaya, Kemendag akan memberikan sanksi terhadap perusahaan yang bersangkutan," kata Bayu,  Selasa, 29 November 2011.
 
Ditegaskan Bayu, bahwa Kemendag saat ini sedang memproses hasil temuan BPOM tentang adanya kandungan bahan kimia di produk kopi itu. Ia berjanji akan mempercepat proses tersebut, agar persoalan kopi yang diduga mengandung bahan kimia berbahaya bisa segera selesai.

"Kejelasan itu penting untuk kepentingan masyarakat, sebab Kemendag berperan untuk melindungi hak konsumen untuk mendapatkan produk yang layak dikonsumsi," kata dia.

Belum lama ini, BPOM mengumumkan 22 produk kopi yang dinyatakan terbukti mengandung sildenafil dan tadalafil. Bahan-bahan tersebut biasa digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi.

5 Negara dengan Pulau Terbanyak di Dunia, Ada Indonesia

Jika dikonsumsi berlebihan, bahan-bahan itu dapat menyebabkan sakit kepala, mual, nyeri perut, nyeri dada, kehilangan potensi seks secara permanen serta menyebabkan kematian. Ini 22 merek kopi yang mengandung zat kimia versi BPOM. (eh)

Laporan: RHA| Makassar

Kronologi Duel Maut Manusia Silver yang Berujung 2 Korban Tewas
Benih Lobster yang dilepasliarkan KKP.

Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp25 Miliar Digagalkan, 3 Orang Ditangkap

Upaya penyelundupan benih lobster berhasil digagalkan tim gabungan Direktorat Polair Baharkam Polri, Direktorat Polairud Polda Jambi dan Direktorat Jenderal pengawasan Su

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024