Atasi Banjir, Bekasi Bangun Drainase

Banjir Genangi Kemang
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Banjir masih menjadi ancaman serius bagi warga Kota Bekasi, Jawa Barat, terutama pada musim penghujan ini.

Di wilayah Bekasi, yang letaknya bertetangga dengan ibu kota, banjir lebih sering diakibatkan meluapnya air kali, serta ketidakmampuan drainase dalam mengalirkan air.

Sebagai antisipasi, Pemerintah Kota Bekasi mulai 2012 hingga lima tahun ke depan akan memprioritaskan pembangunan drainase kota.

Ketahui Manfaat dan Risiko Saham Blue Chip, Dapatkan Dividen yang Konsisten

Yakni dengan komposisi anggaran 40 persen dari total alokasi dana di sektor bina marga yang pada tahun ini nilainya diperkirakan mencapai Rp200 miliar.

"Kami akui kondisi drainase masih kurang bagus dan selama ini perhatian lebih terfokus pada pembangunan sarana jalan ataupun jembatan dan komposisi anggaran mencapai 85 persen dari total dana untuk Bina Marga," ungkap Ketua Komisi B DPRD Kota Bekasi, Ronny Hermawan, di Bekasi, Senin 31 Oktober 2011.

Infrastruktur drainase yang akan dibenahi dalam mengatasi banjir, meliputi sinergi antara drainase lama dan baru, pembangunan drainase baru, perbaikan drainase lama, perluasan dan pembangunan turap.

Untuk melegitimasi program itu, pihaknya berencana membuatkan payung hukum yang menjadi landasan untuk melaksanakan pembangunan drainase secara berkesinambungan selama lima tahun.

Terkait dengan titik-titik pelaksanaan pembangunan drainase itu Ronny menyerahkan ke instansi teknis.

"Bekasi bebas banjir pada 2017 itu juga harus didukung dengan partisipasi warga dalam menjaga drainase serta tidak membuang sampah ke kali ataupun saluran air," katanya.

Sistem drainase di Kota Bekasi saat ini mencakup wilayah seluas kurang lebih 9.035 hektare, atau kurang lebih 43 persen dari luas wilayah kota.

Secara umum penyebab banjir diklasifikasikan dalam dua katagori, yaitu banjir yang disebabkan oleh sebab-sebab alami dan banjir yang diakibatkan oleh tindakan manusia.

Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Momon Sulaeman mengatakan pihaknya akan melakukan pemetaan terhadap sejumlah saluran air penyebab banjir.

Dia juga telah meminta setiap kelurahan melaporkan saluran-saluran air di wilayahnya. Pemetaan diperlukan supaya penanganan saluran air dapat lebih terarah.

Menurut Momon, upaya pemetaan tersebut dimaksudkan untuk meminimalisasi pemborosan anggaran dalam perbaikan saluran air.

"Pada 2011 ini alokasi anggarannya hanya Rp30 miliar. Padahal idealnya, anggaran untuk penanganan seluruh saluran agar Kota Bekasi terbebas dari banjir ialah Rp200 miliar," ungkapnya.

Beli Properti Bisa untuk Rumah Tinggal Sekaligus Investasi Jangka Panjang

Momon menambahkan dana yang dialokasikan melalui APBD Kota Bekasi tahun 2011 untuk penanganan saluran itu sangat minim. "Tanpa pendataan, fokus penanganan tidak akan tepat sasaran, sehingga hasilnya pun nihil," kata dia. (eh)

Laporan : Erik Hamzah | Bekasi

Penumpang bus dari terminal Batoh, Banda Aceh. VIVA/Dani Randi

Arus Mudik di Aceh Diprediksi Meningkat 9 Persen pada 2024

Pergerakan arus mudik hari raya Idul Fitri Tahun 2024 di Provinsi Aceh diprediksi mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024