Alat e-KTP Mulai Rusak, Pelayanan Terhambat

Sekretaris Daerah Sukabumi M Muraz mencoba alat pembuatan e-KTP
Sumber :
  • VIVAnews/Permadhi

VIVAnews - Sejumlah peralatan pendukung program Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) banyak mengalami kendala. Dalam penerapan di lapangan, jaringan internet kerap mati.

Peralatan iris mata (perekam mata), kamera, alat untuk tanda tangan elektronik di beberapa kelurahan juga sudah mulai rusak. Kondisi ini, membuat pelayanan e-KTP terganggu.

Kasudin Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Timur, Hamdi Husein, mengakui saat ini sudah banyak peralatan e-KTP yang rusak.

Bahkan di Kelurahan Palmeriam, jaringan internet mengalami gangguan hingga 10 hari. Sejumlah kerusakan peralatan ini sudah dilaporkan pada Dinas Dukcapil, untuk selanjutnya diteruskan ke Kementerian Dalam Negeri.

Pelayanan e-KTP bahkan dilakukan sampai malam hari dan Sabtu dan Minggu, guna mengejar ketertinggalan akibat persoalan jaringan.

"Kerusakan jaringan terjadi dari server pusat. Sehingga program e-KTP terhambat," kata Hamdi Husein.

Sementara Lurah Kebon Manggis, Kecamatan Matraman, Flora Magdalena, mengakui bahwa selama 10 hari sistem jaringan internet mengalami gangguan. Sehingga pelayanan tidak maksimal.

Tercatat, dari dua RW di wilayahnya, baru satu RW yang telah selesai mengikuti program ini. Tercatat ada sekitar 1.500 KTP yang sudah diterbitkan.

Kelurahan Duren Sawit, Jakarta Timur juga mengalami kendala yang sama. Sistem jaringan internet kerap mati. Saat terjadi pemadaman listrik pada Selasa, 27 September 2011 lalu, pelayanan e-KTP berhenti total.

Sampai hari ini sudah 3.900 lembar e-KTP diterbitkan Kelurahan Duren Sawit. Setiap hari, rata-rata ada 400 KTP yang dicetak. (umi)

Government to Form Special Task Force for Handling Online Gambling
Aksi Anti Nuklir Greenpeace

Deretan Negara yang Miliki Pesawat Canggih Anti-Nuklir di Dunia

Secara umum, pesawat digunakan sebagai sarana transportasi penumpang untuk keperluan komersial, namun beberapa juga dimanfaatkan sebagai perlindungan dai serangan nuklir.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024