VIVAnews - Pengguna kendaraan pribadi harus bersiap merogoh kocek lebih dalam jika jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) mulai diberlakukan. Pemprov DKI Jakarta telah menyetujui usulan besaran tarif yang disampaikan Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya sebesar Rp75 ribu hingga Rp100 ribu.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, mengakui bahwa institusinya telah menyetujui usulan itu. Menurut dia, dengan tarif semahal mungkin, masyarakat akan berpikir dua kali untuk menggunakan kendaraan pribadinya ke pusat kota.
Kendati demikian, Pristono menegaskan seluruh kewenangan sepenuhnya ada di tangan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo.
"Tapi, ada pertimbangan-pertimbangan terkait penerapan tarifnya nanti yang harus dipenuhi," ujar Pristono kepada VIVAnews.com di Jakarta, Minggu 3 Juli 2011.
Beberapa pertimbangan yang dimaksud Pristono di antaranya melihat besaran tarif negara tetangga yang sudah lebih dulu menerapkan ERP, kemampuan masyarakat membayar joki, dan biaya tarif tol dalam kota. Setelah itu, lanjut dia, usulan tarif akan dipaparkan kepada gubernur untuk kemudian ditetapkan.
Pristono mencontohkan di Singapura. Di negara itu, setiap kendaraan yang melintas di jalur ERP harus membayar 1 sampai 2 dolar Singapura atau sekitar Rp6.000 sampai Rp12.000
Namun, ia mengatakan hingga saat ini, terkait tarif, Pristono mengatakan masih terus dikaji. Sembari menunggu dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) sebagai turunan dari Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
Sebelumnya, Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya berharap pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan tarif yang sangat mahal bagi kendaraan yang melintas jalan berbayar. Dengan tarif mahal, maka akan menjadi pertimbangan masyarakat untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi.
Besaran tarif yang pantas untuk ERP berkisar Rp75 ribu sampai Rp100 ribu. Nilai tarif ini harus diberlakukan saat jam sibuk kendaraan seperti pukul 06.00–09.00 dan 16.00–19.00 WIB. (art)
Sumber :
Baca Juga :
YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”
VIVA.co.id
20 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Corporate Secretary Pelita Air, Agdya Yogandari mengatakan, Pelita Air berhasil mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan saat arus balik Lebaran Idul Fitri.
Masyarakat baru saja merayakan Puasa Ramadan dan Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2024, pada momen itu mayoritas masyarakat menjalankan tradisi mudik ke kampung halaman. Dari
Sebagian besar negara di dunia, besar dan kecil, telah menyatakan kecaman dan kemarahan mereka atas genosida Israel di Jalur Gaza, yang telah berlangsung 6 bulan terakhir
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluarkan pernyataan sikap terkait video Pendeta Gilbert Lumoindong yang diduga menghina agama Islam.
Pengemudi Fortuner Arogan Bikin Geram Kolonel Pom Jeffri: Gayanya Melebihi Tentara
Nasional
19 Apr 2024
Aksi Pierre WG Abraham, pengemudi mobil Toyota Fortuner yang pakai pelat dinas palsu ditegaskan mencoreng institusi TNI.
Selengkapnya
VIVA Networks
Toyota Fortuner, dan Mitsubishi Pajero Sport dikenal sebagai mobil SUV penguasa jalanan. Keduanya kerap viral di jagat maya akibat oknum pengguna mobil yang arogan
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Me Time by Kata Dokter: 5 Fakta dan Mitos Tentang Kecantikan yang Sering Disalahpahami
IntipSeleb
7 jam lalu
Banyak anggapan keliru soal kulit wajah yang beredar di masyarakat. Maka dari itu, yuk kita simak penjelasan fakta dan mitos tentang kecantikan yang sering disalahpahami
Dalam kancah musik dangdut koplo Indonesia, nama penyanyi dangdut muda, Happy Asmara semakin meroket dengan lagu-lagu yang penuh emosi dan memiliki makna mendalam.
Selengkapnya
Isu Terkini