Uji Coba, Baru Ada 90 Unit Commuter Line

KRL Ekonomi
Sumber :
  • Photobucket/Jhon Ipenk

VIVAnews - Pelaksanaan uji coba kedua pola operasi tunggal atau single operation pada Kereta Rel Listrik Jabodetabek hari ini dilakukan. PT KAI Commuter Jabodetabek mengklaim untuk sementara ini, sejak pukul 05.00 WIB, uji coba berjalan lancar.

Diakui Corporate Secretary PT KAI Commuter Jabodetabek, Makmur Syaheran, masih ada beberapa penumpang yang belum mengetahui adanya uji coba lanjutan pola operasi ini. Tapi menurutnya, hal itu tak terlalu signifikan.

"Saat jam sibuk hari kerja seperti sekarang ini, penumpang memang berdesakan. Tapi jangan khawatir karena pasti ada kereta di belakangnya yang akan berhenti," ujar Makmur dalam jumpa pers di kantor KCJ, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Kamis, 30 Juni 2011.

Kata Makmur, dalam uji coba kedua ini memang ada keterlambatan perjalanan di beberapa stasiun yang membuat penumpukan penumpang. Hal ini terjadi karena pola yang baru ini masih dalam tahap uji coba dan masih perlu dukungan dari seluruh stakeholder.

"Ini memang tidak mudah, dari 248 unit kereta yang akan dioperasikan, saat ini baru sekitar 90 unit. Ini kan belum bisa mendukung semua perjalanan. Butuh evaluasi terus menerus untuk bisa mencapai yang optimal," katanya.

Sementara itu, Kepala Humas Daerah Operasional I Jabodetabek PT KAI, Mateta Rizalulhaq berharap usai uji coba, penerapan pola single operation tidak akan terkendala lagi karena keterlambatan kereta.

"Pada 2 Juli nanti tidak ada lagi keterlambatan. Ini bagian dari konsekuensi perubahan yang membutuhkan dukungan dan pemahaman. Prioritasnya mengangkut semua penumpang," jelasnya.

Mateta meminta pemahaman, dan juga dukungan dari seluruh masyarakat, khususnya para pengguna kereta, terkait pola baru yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan ini.

"Tidak bisa menyenangkan keinginan 400 ribu orang setiap hari, kami harap ada pemahaman dan pengertian masyarakat," ungkapnya.

Klaim PT KAI Commuter Jabodetabek tidak bertolak belakang dengan fakta di lapangan. Di Stasiun Bogor misalnya. Ratusan penumpang KRL tujuan Jakarta menumpuk di stasiun.

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Hal serupa juga terjadi di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur. Seluruh penumpang rata-tara kehilangan waktu hingga 20 menit lebih. Kepala Stasiun Bogor Rochmat mengakui, keterlambatan kereta tidak memakan waktu yang lama. Dan seluruh penumpang sudah dapat terangkutan.

Sementara itu, juru bicara komunitas penumpang kereta, KRL Mania, Agam Faturahman mengatakan, secara umum penumpang tidak mempermasalahkan aturan baru itu. "Untuk keberangkatan pagi okelah, tapi kalau jam pulang kantor, kami lihat nanti," kata Agam saat dihubungi VIVAnews.com.

Menurutnya, bila single operation berjalan lancar, maka pekerjaan rumah PT KAI selanjutnya adalah meningkatkan pelayanan. "Seperti saran dan prasarana diperbaiki," terang dia (umi)

ilustrasi sholat/salat/shalat

Cara Sholat Hajat dan Doa Rasulullah SAW untuk Mengatasi Masalah

Manusia kerap dihadapkan dengan berbagai masalah dan ujian yang terasa berat. Dalam situasi ini, salah satu cara untuk memohon pertolongan Allah SWT dengan sholat hajat.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024