Penyelenggara: Tak Ada Premanisme di PRJ

Pekan Raya Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

VIVAnews - Penyelenggara Pekan Raya Jakarta (PRJ) membantah kabar bahwa preman merajalela di area PRJ, dengan modus menjadi juru parkir dan meminta uang jasa selangit.

"Memarkir kendaraan di kantong-kantong parkir di luar parkir resmi PRJ pun kini tidak perlu was-was. Demikian pula makan di warung kaki-lima dadakan juga tidak takut dikenakan bayar gila-gilaan," kata Media Relations PT JIExpo Kemayoran, Dinar Hanggarani, dalam rilis yang diterima VIVAnews, Sabtu 25 Juni 2011. "Karena aparat polisi dan satpol PP terus berpatroli sepanjang hari."

Kata dia, tarif parkir di luar Arena PRJ tak lebih dari Rp20.000 untuk mobil, atau lebih mahal Rp5.000 dibanding parkir resmi di Arena PRJ yang hanya dipatok Rp15.000. Untuk sepeda motor dikenakan Rp10.000 atau lebih mahal Rp2.000 dibanding parkir di dalam area parkir PRJ yang hanya dipatok Rp8.000.

Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB

Dinar juga membantah isu premanisme di PRJ yang beredar di facebook dan Blackberry Messenger. "Jika berkunjung ke Jakarta Fair, Anda akan menyaksikan bahwa di seputaran arena PRJ justru banyak polisi dan satpol PP yang berjaga di setiap sudut. Para pedagang kaki lima pun memasang tarif makan-minum yang masih dalam batas-batas wajar," kata dia.

Sebelumnya, saat berbincang dengan VIVAnews, Minggu 19 Juni 2011, salah satu pengunjung PRJ, Maria Fransiska Triastutik (26) mengaku ditarik uang parkir Rp50.000.

Kesal dengan tarif yang tidak masuk akal, warga Jatiwaringin itu pun memprotes si juru parkir. Namun upaya itu sia-sia. Sebab, belasan bekingan juru parkir yang menggunakan rompi hijau ikut mendatangi mobilnya, dan memintanya untuk tetap membayar dengan tarif sesuai yang diinginkan.

"Mobil saya malah dihadang mereka. Bahkan mereka dengan nada tinggi memaksa untuk membayar. Ini mau minta tarif parkir atau mau merampok," tutur wanita yang datang bersama keluarganya itu. (art)

Calon anggota Paskibra Kabupaten Sukabumi dinyatakan meninggal dunia.

Kronologi Siswi SMAN 1 Cisaat Meninggal Dunia saat Jalani Seleksi Paskibra

Seorang siswi SMA Negeri 1 Cisaat meninggal dunia saat mengikuti seleksi pasukan pengibar bendera (paskibra) tingkat Kabupaten Sukabumi 2024 di Kecamatan Palabuhanratu,

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024