- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Jakarta berpotensi terkena gempa 8,7 SR. Pusat gempa memang tidak di Jakarta. Tapi di sejumlah daerah yangh terletak di sekitarnya. Di sekitar Jakarta memang terdapat sepuluh episentrum gempa. Statement ini pernah disampaikan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Andi Arief. Dia memang staf khusus bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam.
Pernyataan Andi itu kemudian dipelintir sejumlah orang. Seolah-olah Andi mengumumkan bahwa Jakarta diancam gempa 8,7SR. Rumor yang berseliweran di jejaring sosial dan jaringan komunikasi lain itu menyebutkan bahwa lindu 8,7 SR itu terjadi Selasa malam lalu, yang kemudian memang tidak terbukti.
Isu gempa itu memang bikin cemas banyak orang. Sejumlah ahli gempa dan pemerintah DKI membantah keras rumor itu. Fauzi Bowo juga berkali-kali membantah soal ini
Hari ini, Jumat 19 Mei 2011, Andi menegaskan bahwa ia tidak pernah secara spesifik menyebutkan bahwa akan terjadi gempa besar di Jakarta. Ia hanya menyebut Jakarta akan terkena gempa dari daerah di sekitarnya. Dari mana? Ya, dari sepuluh episentrum itu.
"Walaupun ada tahun 1699, 1752, 1722, dan tahun 1757, itu ada beberapa dokumen menyatakan Jakarta pernah gempa," ujarnya.
Namun, Andi tidak berani membenarkan data itu. "Saya tidak berani mengatakan itu karena belum diteliti, saya baru akan katakan kalau itu sudah diteliti," tegasnya.
Sejauh ini, sudah ada tiga tempat yang sudah diteliti. Tiga tempat itu adalah Sibeleut, Selat Sunda dan Sesar Lebak. Andi menegaskan bahwa dia akan selalu bersuara soal potensi terkena gempa ini. Apapun resikonya. "Saya hanya bisa bilang bahwa dalam sejarah banyak catatannya tapi apakah betul sumber gempa di Jakarta sendiri, saya belum bisa mengatakan," jelas Andi.
Dalam waktu dekat, kata Andi, timnya akan melakukan simulasi gempa dengan kekuatan 8,7 skala Richter di Jakarta. Simulasi itu bekerjasama dengan Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Kiprah Ninja Xpress Jadi 'Teman' UMKM Bantu Naik Kelas
Perusahaan logistik, Ninja Xpress ternyata punya strategi besar membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
