Kasus NII, Polisi Temui Kejanggalan di Rohani

ilustrasi penculikan
Sumber :

VIVAnews - Polisi sedang menyelidiki keterkaitan kasus penyekapan Rohani Nurfitri, 12 tahun dengan kelompok Negara Islam Indonesia (NII). Pemeriksaan dilakukan setelah ditemukan kejanggalan pada diri Rohani.

Selain memintai keterangan Rohani, penyidik dari Polres Kabupaten Bogor, Jawa Barat, juga memeriksa Kenny,  14 tahun, yang merupakan kakak Rohani, dan kedua orangtuanya Syaefudin, 48 tahun dan Pujianti, 45 tahun.

Kapolres Bogor, Ajun Komisaris Besar Polisi, Herry Santoso, mengatakan, pemeriksaan terhadap empat warga Kampung Sukasirna RT 1 RW 8, Desa Tamansari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor itu dilakukan atas dasar laporan orang hilang.

Diterangkan Herry, pada 1 Oktober 2008 lalu, tujuh anak Syaefudin dan Pujianti yang bernama, Mingming Sari Mulyati. 21 tahun, Lisa Sapnur, 20 tahun, Melati Saputri, 18 tahun, Kenny, 14 tahun, Rohani Nurfitri, 12 tahun, Ramdhan Salahuddin, 12 tahun dan Mia, 9 tahun pergi dari rumah.

Kemudian pada 5 Oktober 2008, hanya tiga dari ketujuhnya yang pulang ke rumah. Mereka adalah Kenny, Ramdhan Salahudin dan Mia. "Kami memeriksa sesuai dengan laporan orangtuanya, soal laporan orang hilang," ujar Herry, saat ditemui di Mapolres Bogor, Rabu 4 Mei 2011.

Selain itu, polisi sedang melakukan koordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait kasus yang menimpa warga Rumpin itu.  Pemeriksaan terhadap Saepudin dilakukan terkait keberadaan tiga anaknya yang belum diketahui.

Timnas Indonesia U-23 Tak Gentar dengan Rekor Mengerikan Korea Selatan

Orangtua khawatir kalau anak mereka terkait dengan kelompok Negera Islam Indonesia (NNI). Dia berhadap polisi dapat membantu mencari anaknya yang belum pulang.

Saepudin menjelaskan, kekhawatirannya terhadap keterlibatan anaknya dengan NII berawal saat anak pertamanya Mingming Sari Mulyati, masuk kuliah di Perguruan Tinggi Pamulang Fakultas Ekonomi.

Sejak 2008, anaknya itu sudah ikut pengajian di kampusnya. Sejak itu Sari jarang pulang dan selalu menantang orangtua soal agama. Di pengajian itu dia dekat dengan Bachrumsyah, warga Pamulang. Dia bahkan mempengaruhi adikanya untuk ikut bersamanya.

Rohani Nurfitri, kabur dari rumah di Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan, karena sudah tidak betah. Rohani selalu diajarkan untuk membenci orangtuanya.

Dia kemudian kabur dari rumah di Jalan Pamulang Permai, No 79, Blok C-32, RT 2 RW 10, setelah naik ke atap rumah dan meminta tolong kepada warga setempat. Kejadian ini tentu membuat gempar warga, yang kemudian membawa korban ke Polsek Pamulang, Tangerang Selatan.

Aniaya Pecalang di Bali, Polisi Tangkap Dua Bule Amerika

Pemilik rumah yang diketahui bernama Bachrumsyah mengatakan, Rohani sudah tinggal di rumah itu selama enam bulan. Itu karena keinginan sendiri, dan tidak ada unsur penyekapan. Laporan: Ayatullah Humaeni| Bogor

Khofifah melantik Dr Bakhrul Khair Amal sebagai Ketua Pengurus IKA UNAIR Wilayah Sumatera Utara periode 2021-2025

Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia

Mantan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku optimis kalau jejaring antar alumni UNAIR (Universitas Airlangga) bakal membawa banyak kemanfaatan untuk alma

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024