Koridor X Operasi, I dan IV Kurang Armada

Antrian Penumpang Transjakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Penumpukan penumpang di beberapa koridor busway TransJakarta terjadi akibat beberapa armada terpakai untuk operasional dua koridor baru, koridor X Cililitan-Tanjung Priok dan koridor IX Pinang Ranti-Pluit.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, mengatakan, ini disebabkan masih banyak pengguna jalan yang belum mengetahui operasional busway koridor IX dan X telah dimulai.

Pengoperasian dua koridor berdampak pada koridor lain karena sejumlah armada harus dialihkan. Koridor X misalnya, harus meminjam 17 bus gandeng dan lima bus tunggal dari koridor VI Ragunan-Dukuh Atas dan koridor I Blok M-Kota.

"Bus cadangan yang ada di IRTI juga digunakan," ujar Pris di Jakarta, Selasa 4 Januari 2011.

Menurut Pris, alasan bantuan armada dari koridor lain ini disebabkan karena kerusakan armada dan peristiwa kecelakaan akibat ditabraknya beberapa bus koridor X oleh truk kontainer di jalur Tanjung Priok.

"Jalurnya masih tak steril, masih banyak pengguna jalan tak tahu kalau koridor X telah beroperasi, masih butuh disosialisasikan dan sterilisasi lagi," terangnya.

Akibat dari bantuan armada ini, koridor I dan VI justru bermasalah. Sejak kemarin, para penumpang mengeluhkan sedikitnya bus di jalur itu sehingga penumpang menumpuk dan headway atau waktu tempuh terhambat.

Pris mengaku untuk mengatasi masalah ini, rencananya DKI akan menambah armada baru pada akhir tahun ini, sebanyak 44 bus gandeng. Sebab, sejak awal TransJakarta diluncurkan pada 2002 hingga saat ini belum ada penambahan armada di seluruh koridor.

"Anggarannya Rp180 miliar dan sudah disetujui oleh Dewan (DPRD DKI), namun baru bisa dioperasikan akhir tahun, sementara ini menggunakan armada yang ada," ungkapnya. (adi)

Gibran Akan Temui Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini
Presiden Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Delegasi Korea Utara Kunjungi Iran, Isu Kerjasama Semakin Kuat

Delegasi negara Republik Korea Utara yang dipimpin oleh menteri kabinet perdagangan internasional, melakukan kunjungan negara ke Iran, kata media resmi pemerintah Korut.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024