Kasus Tama Mandeg, ICW Datangi Polda Metro

Aktivis ICW Tama menjalani perawatan di rumah sakit
Sumber :

VIVAnews -  ICW bersama Kontras dan LBH Jakarta hari ini mendatangi Polda Metro Jaya. Kedatangan mereka terkait penyelidikan kasus penganiayaan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), Tama Langkun yang dianggap jalan di tempat.

"Kami menyimpulkan kepolisian hanya bertindak cepat di awal kasus saja, namun seterusnya cenderung lambat," ujar Koordinator Kontras, Haris Azhar usai audiensi dengan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar.

Gunung Ruang Erupsi, Pemkab Sitaro Tetapkan Tanggap Darurat Selama 14 Hari

Selain itu, Haris juga menilai para penyidik tidak serius dalam mengungkap kasus ini. Penyelidikan polisi dianggap hanya fokus pada peristiwa dan rekan kerja Tama saja, tapi tidak ada upaya pengungkapan lebih mendalam.

"Malah penyelidikan polisi berusaha masuk wilayah konflik pribadi Tama. Padahal Tama tidak punya konlfik pribadi yang cukup serius," ujar Haris.

Dari hasil investigasi yang dilakukan ICW, Kontras dan LBH, didapati ada unsur intimidasi oleh pelaku sebelum terjadi penganiayaan.

"Ada beberapa kejadian yang dianggap meresahkan Tama dan ICW. Artinya tama sudah ditarget untuk dijadikan korban. Ini yang harusnya dijadikan basis oleh polisi untuk dilakukan penyelidikan," ujar Haris.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Boy Rafli Amar memastikan hingga saat ini proses penyelidikan masih berlanjut.

"Sampai saat ini masih dilakukan proses penyelidikan dan penyidikan. Tidak ada yang terhenti dan masih berjalan," ujar Boy.

Mengenai lamanya waktu pengungkapan, "Ada beberapa kendala dalam memperoleh informasi, karena saksi-saksi sangat minim sehingga tidak mudah untuk mengungkapnya."

Peristiwanya terjadi dini hari dan pelaku yang menggunakan helm, sehingga proses olah TKP yang sudah dilakukan belum memperoleh hasil maksimal," ujar Boy. (umi)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara

Erick Imbau BUMN Beli Dolar AS Besar-besaran, Menko Perekonomian hingga Wamenkeu Bilang Gini 

BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri dalam dolar AS diminta untuk mengoptimalkan pembelian dolar AS dalam jumlah besar.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024