- ANTARA/ Ujang Zaelani
VIVAnews - Dari 15 koridor TransJakarta atau busway yang ditargetkan selesai dibangun pada 2012, hanya 12 yang akan terealisasi. Gubernur
DKI Jakarta Fauzi Bowo berdalih ada hal yang lebih diprioritaskan dari pembangunan koridor, yakni membenahi manajemennya.
"Yang lebih penting membenahi manajemen TransJakarta. Sebagian besar sudah selesai di rumuskan. Akan diikuti komitmen sterilisasi busway," ujar Fauzi Bowo di Balaikota, Jakarta, Senin, 8 November 2010.
Selain itu, alasan lain yang menyebabkan gagalnya realisasi tiga koridor busway yakni XII, XIII, dan XIV itu menurut Fauzi disebabkan jalur masing-masing koridor bermasalah. Pembebasan lahan menjadi solusi satu-satunya, dan hal itu membutuhkan dana yang tidak sedikit.
"Ruang jalan sangat sempit misalnya dari Manggarai ke Depok. Ini perhitungan penumpangnya sangat besar. Barangkali lebih besar dari Ragunan-Landmark, tapi jalurnya lebh sempit. Jadi pilihannya membebaskan lahan atau membuat jalan bertingkat untuk busway," ungkapnya.
Fauzi menjelaskan pihaknya telah membuat kajian dan analisis yang
menghasilkan dua pilihan yakni membebaskan lahan atau membuat jalan
bertingkat untuk kebutuhan busway. Atas pilihan tersebut, Fauzi pun
memilih yang menurutnya paling murah karena DKI terkendala dengan masalah anggaran.
"Kajian itu menunjukkan jalan bertingkat sementara kemampuan keuangan yang sangat terbatas. Jadi, kami masukkan untuk koridor 11, fokuskan pada busway yang akan difungsikan yaitu Kampung Melayu-Bekasi," urainya.