Ada Kebohongan di Kasus Paskibraka, Apa Itu?

Anggota Paskibraka DKI Jakarta
Sumber :
  • Dokumen sumber

VIVAnews - Sejumlah orangtua korban Paskibraka menilai apa yang disampaikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait dugaan kekerasan dan pelecehan seks kegiatan Orientasi Kepaskibraan DKI Jakarta angkatan 2010.

Mereka menyebutkan pernyataan Ketua KPAI Hadi Suseno kepada media dianggap sebagai pembohongan publik. Karena pernyataan itu dikeluarkan tanpa melakukan konfirmasi dan mencari informasi kepada mereka terlebih dulu mengenai kasus ini.

Pernyataan itu disampaikan perwakilan orangtua, E.H.M Hutabarat. Mereka membantah semua pemberitaan yang beredar di media masa yang terkesan tendensius dan didramatisir.

Dalam pernyata sikap itu juga menolak sikap empat orangtua yang mengatasnakam orangtua korban yang melakukan pelaporan ke Polda Metro Jaya.

Mereka menolak atas perkembangan mengenai kasus ini di media massa. Menyatakan keberatan dan menolak proses hukum oleh empat orangtua yang melapor, karena membuat anak mereka harus menjadi saksi, yang berdampak terhadap psikologi yang sangat berat terhadap anak mereka.

Para orangtua juga masih mempercayakan program pembinaan bagi anggota Paskibraka DKI Jakarta oleh Purna Paskibra Indonesia (PPI), sebagai wadah pengembangan pribadi.

Basis OPM Paro Nduga Lumpuh Digempur TNI, 2 Anak Buah Egianus Kogoya Tertembak

Atas tuduhan itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Hadi Suseno mengatakan, yang disampaikan KPAI berdasarkan pengaduan, bukti, dan hasil investigasi sendiri, maupun dari PPI.

"Kami juga ada gambar, dokumen juklak dan juknis. Lagi pula Disorda dalam hal ini telah mengaku kecolongan," ujarnya, Senin 27 September 2010.

Hadi menambahkan, meski ada orangtua yang menyatakan persolaan ini telah selesai, tapi tidak menutup fakta yang telah terjadi. Dalam dokumen disebutkan, dalam hal ini Disorda adalah penanggungjawab dan tidak bisa lari maupun mengelak lalgi.

"Pengakuan yang berbeda tidak menghapus fakta yang sudah ada dan dilaporkan pihak lain," ujarnya.

Legeenda Timnas Indonesia dari Piala Dunia hingga Juara SEA Games Rayakan HUT PSSI

Sementara itu, salah satu orangtua korban yang melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya, Loreent akan mendesak polisi untuk menggunakan alat pendeteksi kebohongan (lie detector) terhadap para saksi korban.

Dia menilai ada sejumlah korban yang memberi keterangan palsu terkait kejadian ini. "Apa yang saya laporkan sifatnya individu, dan yang punya hak untuk mencabut laporan adalah saya," ujarnya. (adi)

Baca Juga:

Tony Blair Ucapkan Selamat ke Prabowo Usai Menang Pilpres: Fantastis!

Tender Dimulai, Jalan Berbayar di Depan Mata

2011 Ada 12 Juta Kendaraan, Jakarta Lumpuh?

Pembunuh 14 Anak Dituntut, Berapakah Hukumannya?

Anak-anak Diculik Untuk Dijadikan Pengemis, Hati-hati

Seperti Apa Klarifikasi Korban Pelecehan Seks Paskibraka

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya