Kisah Kontroversi Gereja HKBP di Bekasi

Hasian Lumbantoruan Sihombing, korban penusukan
Sumber :
  • Dok Pribadi

VIVAnews - Penusukan dua pimpinan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah Kota Bekasi disebut-sebut terkait dengan konflik pembangunan gereja ini. Warga sekitar diduga tak setuju adanya gereja di wilayah mereka.

Pendeta Luspida Simanjuntak dan Majelis Gereja, Hasian (sebelumnya ditulis Asia) Lumbatoruan Sihombing mengalami kekerasan saat akan berangkat ibadah, Minggu 12 September 2010.

Bagaimana sebenarnya persoalan sengketa yang berlarut-larut tanpa penyelesaian itu?

Peristiwa itu berawal saat pemerintah Kota Bekasi menyegel Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah (PTI) yang beralamat di Jalan Puyu Raya No 14 RW 15, Perumahan PTI, Kelurahan/ Kecamatan Mustika Jaya pada 21 Juni 2010.

Pemerintah setempat melalui Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan (P2B) Kota Bekasi menyegel gereja yang dijadikan lokasi ibadah sekitar 300 kepala keluarga (KK). Penyegelan itu dilakukan karena menyalahi peruntukan bangunan.

MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, Pakar: Sudahi Kegaduhan Pilpres 2024

Sebab warga setempat terganggu dengan keberadaan gereja seluas 250 meter persegi dan telah berdiri sejak 20 tahun lalu itu.

Saat itu, pemerintah berjanji menyediakan lokasi baru, tapi tidak merealisasikannya. Akhirnya jemaat kembali beribadah ke lokasi semula dan kini disegel untuk kedua kali.

Sekitar bulan Juli 2010, para jemaat HKBP akhirnya mencoba mencari lokasi baru untuk melakukan peribadatan yakni sebidang tanah seluas 2.500 meter persegi di Kampung Ciketing Asem, RT 3/3, Mustika Jaya.

Namun penolakan warga setempat dengan adanya peribadatan jemaat HKBP di tanah kosong itu setiap minggu terjadi kembali. Mereka bahkan meminta agar jemaat HKBP tidak lagi menggunakan lahan itu untuk beribadah. Sebab keberadaannya dinilai menggangu warga setempat.

"Memang ijin penggunaan tanah di Ceketing untuk dijadikan tempat ibadah bagi jemaat HKBP masih dalam proses," kata kuasa hukum salah satu Jemaat HKBP Saor Siagian dalam perbincangan dengan VIVAnews.

Namun, pihak Pemkot Bekasi melalui surat ke Ketua Jemaat HKBP Ciketing, berjanji untuk memberikan jaminan pengamanan selama proses peribadatan para jamaah berlangsung. "Mereka (Pemkot Bekasi) berjanji memberikan pengamanan dari pihak kepolisian setempat, sambil menunggu surat ijin selesai," katanya.

Aksi teror bahkan pembubaran dari sekelompok orang yang mengaku warga setempat kepada Jemaat HKBP terus berlangsung sampai saat ini. "Aksi teror, pembubaran, bahkan pemukulan sudah kerap kali kita terima, namun polisi hanya diam dan tidak melakukan tindakan serta memproses para pelaku," ungkap Saor.

Hingga akhirnya berujung dengan Seorang Jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Indah Timur, Kampung Ciketing, Hasian Lumbantoruan Sihombing ditusuk orang tak dikena saat itu sedang berjalan menuju Gereja HKBP Ciketing, sekitar pukul 08.40 WIB.

Akibat peristiwa tersebut Asia harus menjalani perawatan intensif di RS Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Polisi Imam Sugiarto mengatakan pemerintah dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri akan menjadi penengah dalam persoalan pembangunan gereja ini. "Tanggal 22 September nanti akan dihadiri semua pihak dan instansi terkait," kata dia. (adi)

Semua berita tentang kasus HKBP Ciketing

Sudaryono Minta Semua Pihak Hormati Putusan MK soal Sengketa Pilpres
Mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) usai menjalani sidang dakwaan

Terungkap! SYL Juga Pakai Uang Korupsi untuk Beli Skincare Anak dan Cucu

Pengadilan Tipikor kembali melanjutkan sidang pemeriksaan saksi kasus pemerasan dan gratifikasi dengan terdakwa eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL).

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024