- VIVAnew/Maryadi
VIVAnews - Arus mudik melalui pelabuhan, bandara, dan beberapa stasiun kereta api hingga Minggu 5 September 2010, masih sepi.
Pantauan dari satelit yang dimonitor Kementerian Perhubungan menunjukkan belum ada aktivitas penumpukan penumpang.
Meski begitu, dari jumlah penumpang yang mudik terlihat tren yang terus meningkat dari hari ke hari.
Petugas tim monitoring angkutan sungai, danau, dan penyeberangan M Wahyu mengatakan, hingga pukul 16.00 WIB hari ini, penumpang di sejumlah pelabuhan belum membludak. "Bisa dilihat di monitor. Masih sepi," kata Wahyu kepada VIVAnews, Minggu 5 September 2010.
Dari data yang diperbarui setiap delapan jam ini, menurut Wahyu, jumlah pemudik terus meningkat. Dari Pelabuhan Merak dilaporkan, dari 94 kali aksi penyeberangan jumlah penumpang tercatat 48.915 jiwa, kendaraan roda dua 1.795 unit, dan roda empat 6.966 unit.
Angka itu lebih tinggi dari hari sebelumnya, H-7. Dari 88 kali penyeberangan jumlah penumpang terangkut 30.885 orang. "Jumlah ini lebih kecil dibanding tahun lalu 39.576 orang," kata Wahyu.
Dia memperkirakan puncak arus mudik masih sama seperti tahun lalu, yaitu pada H-2 dengan jumlah penumpang 142.166 orang, dan jumlah pelayaran sebanyak 99 kali.
Sementara itu, penumpang jasa kereta api hingga H-6 telah mencapai 87.229 penumpang. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan tahun 96.455 penumpang. Rinciannya, penumpang kereta api eksekutif 13.533 orang, bisnis sebanyak 16.980, dan ekonomi 56.716 penumpang.
Sepinya pemudik juga masih terlihat di 24 bandara besar di Indonesia. Petugas monitoring angkutan mudik penerbangan udara, Wisnu Wijayanto mengatakan, dari 16 bandara yang telah melapor, hingga H-6 kemarin, penumpang pesawat belum terlihat naik signifikan.
"Justru penumpang di 16 bandara terpantau turun 5,21 persen dibandingkan tahun lalu," kata Wisnu. Tahun lalu dengan 24 bandara, pada H-6 tercatat sebanyak 97.067 penumpang. Sedangkan tahun ini baru mencapai 44 ribu.
Ramai Candaannya dengan Ivan Gunawan, Saipul Jamil Beri Klarifikasi
Saipul Jamil melakukan klarifikasi tersebut saat itu lantaran tidak ingin meluruskan tentang kejadian di masa lampau.
