Awas, Ayam Formalin Beredar Selama Puasa

Daging ayam potong
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Pemerintah DKI Jakarta terus melakukan pengawasan terhadap peredaran daging sapi dan daging ayam selama puasa. Tingginya permintaan akan komoditas tersebut terkadang dimanfaatkan pedagang untuk berbuat curang.

Seperti memberikan formalin pada daging, sampai menjual ayam yang sudah mati, atau tiren. Kepala Seksi Wasdal Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan, nurhasan mengatakan, saat bulan puasa biasanya banyak ditemui daging ayam berformalin maupun gelonggongan.

Sehingga pengawasan akan diperketat. "Kita sudah mulai melakukan pengawasan lalu lintas daging secara intensif sejak H-7 sebelum puasa," kata Nurhasan, Rabu 11 Agustus 2010.

Ada Apa di Kota Isfahan Iran yang Baru Saja Diserang Israel?

Bahkan pada 5 Agustus silam pihaknya menemukan 30 ekor ayam berformalin, di Jalan Pluis, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama. Pengusaha pemotongan ayam bernama Tariyem tertangkap tangan sedang memberikan formalin terhadap ayam-ayam yang dipotongnya.

Untuk itu, selama bulan puasa ini, Nurhasan akan lebih mengintensifkan peredaran daging di wilayah Jakarta Selatan. Ia menambahkan pengawasan tidak hanya dilakukan di wilayahnya saja, tetapi juga pada rumah pemotongan hewan di daerah Ciputat dan Tanggerang Selatan.

"Sifatnya hanya verifikasi saja daging yang akan masuk ke Jakarta Selatan," tambahnya.

Sedangkan untuk lalu lintas peredaran daging juga akan dilakukan Operasi Transportasi Ayam Sehat (OTAS). Biasanya OTAS dilakukan di pintu masuk lalu lintas daging, yakni di Jalan Raya Ciputat, yang dilakukan petugas gabungan dari kepolisian, Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan Dinas Kelautan dan pertanian.

Pada hari biasa peredaran ayam potong di Jakarta Selatan mencapai 60 ribu ekor per hari. Memasuki bulan puasa ini, diperkirakan peredarannya akan meningkat 20 persen menjadi 72 ribu ekor per hari.

Nurhasan mengimbau kepada masyarakat agar lebih cermat dalam membeli daging. Jika membeli daging di pasar tradisional, ia menyarankan untuk membelinya di los daging yang sudah tersedia.

Karena di los daging sudah terkoordinir dengan baik. "Jangan beli di pedagang kaki lima di luar los daging. Tingkat kerawanannya lebih tinggi," paparnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan pengawasan yang dilakukan adalah untuk menjamin keamaman pangan warga Jakarta Selatan. "Pengawasan seperti ini akan terus dilakukan selama bulan puasa ini," pungkasnya. (adi)

PO Bus Borlindo

Sopir Bus yang Ajak Makan 30 Penumpang di Rumah Mertuanya saat Lebaran dapat Rp100 Juta

Sopir bus bernama Satir Tajuddin sempat viral karena mengajak seluruh penumpang makan di rumah mertuanya saat hari lebaran. Kini, Satir dikabarkan mendapat banyak donasi.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024