VIVAnews - Ciri fisik korban mutilasi yang ditemukan 29 September lalu diketahui. Korban diyakini lelaki dewasa dengan tinggi 170 sentimeter, kulit sawo matang, ukuran sepatu di atas 40, dan sudah disunat.
Prediksi itu diperoleh dari hasil autopsi yang disampaikan ahli forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Mun'im Idries di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu 8 Oktober 2008.
Usia korban yang memiliki tato macan di lengan itu tidak dapat diprediksi lantaran kepala hilang. Mun'im mengatakan, untuk menganalisa usia korban pembunuhan diperlukan tengkorak dan wajah.
Kini, korban yang belum diketahui identitasnya, harus menjalani pemeriksaan golongan darah. Langkah ini ditempuh sebagai persiapan uji DNA (deoxyribonucleic acid).
Kepala Bidang Dokter Kesehatan Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Agus Prayitno mengatakan, untuk melakukan tes DNA memang diperlukan ciri-ciri fisik dan golongan darah korban.
Dua syarat itu akan digunakan untuk menyeleksi orang-orang yang mengaku sebagai keluarga korban. Selama ini ada dua keluarga yang mengakui korban. "Jika golongan darah sama, ciri-ciri fisik sama, baru tes DNA," ujar Agus.
Apindo Usul di Kabinet Prabowo-Gibran Ada Kementerian Perumahan dan Perkotaan
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) pun mengusulkan pembentukan Kementerian Perumahan dan Perkotaan dalam pemerintahan baru.
