Kembangkan Stasiun Transit, MRT Gandeng BUMD

Subway, salah satu moda angkutan MRT
Sumber :
  • subway.com

VIVAnews - PT Mass Rapid Transit  (MRT) Jakarta akan bekerjasama dengan dua Badan Usaha Milik Daerah Jakarta, yaitu PT Jakarta Tourisindo dan PD Pasar Jaya, untuk mengembangkan stasiun berbasis transit oriented development (TOD) di MRT tahap I, rute Lebak Bulus – Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Menurut Direktur Fungsi Koorporasi PT MRT Jakarta, Eddi Santosa, Kamis 15 Juli 2010, rinciannya, PT Jakarta Tourisindo mengembangkan lahan menjadi stasiun TOD di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa perhotelan ini memiliki lahan di kawasan tersebut dengan luas 1,2 hektar.

Di lahan tersebut akan dibangun stasiun transit dengan fasilitas bisnis lengkap, karena lahan yang tersedia cukup besar. Selain itu, lokasi lahan juga dekat dengan stasiun MRT di Fatmawati, Jakarta Selatan.

Sedangkan PD Pasar Jaya sebagai pemilik saham PT MRT Jakarta sebesar 0,5 persen akan mengembangkan stasiun transit di  Pasar Cipete, Pasar Blok A, Pasar Blok M, dan Pasar Benhil. Keempat pasar tradisional ini merupakan lokasi yang juga dilewati jalur MRT tahap I.

Menurut dia, secara teknis syarat pembangunan lokasi TOD harus sesuai dengan ketentuan tata ruang, ketersediaan lahan, tingkat jumlah penumpang, kebutuhan fasilitas, dan lokasinya maksimal berjarak 100 meter dari stasiun yang dilewati.

“Artinya, lokasi milik BUMD yang akan dikembangkan menjadi stasiun transit atas usulan PT MRT Jakarta cukup memadai,” katanya.

Selain dua BUMD tadi, PT MRT juga bakal membuka peluang kerjasama dengan BUMD lain dan pihak swasta yang memiliki lahan di jalur MRT.

Direktur PD Pasar Jaya Djangga Lubis menyatakan kesiapannya bekerjasama dalam membangun pasar-pasar di Jakarta sebagai salah satu pusat stasiun transit MRT.

Dia menyebutkan kerjasama itu juga diharapkan bisa memperbaiki kualitas dan citra pasar tradisional ibukota yang selama ini dikenal sebagai kawasan yang kumuh.

Sebelumnya, Dinas Tata Ruang Jakarta menyebut sedikitnya lima stasiun MRT akan disesuaikan dengan konsep pengembangan berorientasi TOD dalam proyek MRT tahap I. Kelima kawasan yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete, Blok M, dan Dukuh Atas.

Tiga stasiun lainnya yakni Senayan, Istora, dan Bendungan Hilir akan dikembangkan dengan pola TOD medium, sementara empat stasiun sisanya yakni Haji Nawi, Blok A, Sisingamangaraja dan Setiabudi akan dikembangkan dengan konsep TOD minimum.

Seperti diberitakan sebelumnya, MRT tahap 1 rute Lebak Bulus - Bundaran HI (15,5 kilometer) akan mulai dilelang November 2010. Sehingga pembangunan fisiknya bisa dimulai 2012. Ditargetkan, pada 2016 rute ini sudah beroperasi.

Jika sudah jadi, rute Lebak Bulus - Bundaran HI dapat ditempuh hanya dalam waktu 30 menit. MRT direncanakan menggunakan kereta, laiknya kereta api listrik, dengan enam gerbong, dan mampu membawa 1.200 penumpang sekaligus.

Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

IHSG Hari Ini Diprediksi Kembali Menguat Ditopang Fundamental Ekonomi RI

Indeks harga saham gabungan atau IHSG menguat 16 poin atau 0,23 persen di level 7.127, pada pembukaan perdagangan Rabu, 24 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024