Lelang Fisik MRT Dimulai November 2010

Subway, salah satu moda angkutan MRT
Sumber :
  • subway.com

VIVAnews – PT Mass Rapid Transit (MRT) mendesak pelaksana desain MRT Jakarta segera merampungkan pembuatan dokumen desain dasar pembangunan fisik (civil work document). Sehingga lelang konstruksi pekerjaan fisik MRT bisa dilaksanakan mulai November 2010.

“Kami memang sengaja meminta agar civil work document-nya dilaksanakan lebih dulu agar ada persiapan dan perhitungan pelaksanaan kegiatan fisik,” kata Direktur PT MRT Jakarta, Tribudi Rahardjo, Jumat 25 Juni 2010.

Pasca tahap desain dasar, dilanjutkan dengan pra kualifikasi awal pelaksanaan lelang. Dalam tahapan ini, nanti akan ada penetapan persyaratan peserta lelang, seperti kewajiban pemenang untuk memakai 30 persen produk Jepang dalam pembangunan MRT.

Proses lelang fisik nantinya dijadwalkan berlangsung selama satu tahun atau maksimal sampai November 2011. Dengan demikian, proses pembangunan fisik MRT bisa dimulai awal 2012.

Apabila semua tahapan itu berjalan lancar, maka proyek MRT tahap 1 rute Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia bisa dioperasikan akhir 2016.

Tribudi menjelaskan bahwa rencana proyek MRT tahap 1 ini mengalami perubahan. Yakni, sebelumnya hanya dari Lebak Bulus sampai Dukuh Atas (14,5 kilometer), kini Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia (15,5 kilometer).

Soal penambahan panjang jalan, kata dia, telah disetujui oleh Japan International Cooperation Agency (JICA). JICA ialah lembaga bantuan dana dari Jepang. JICA setuju perpanjangan rute karena tidak akan menambah beban biaya. 

“Jadi ini bentuknya pengalihan saja, seharusnya biaya untuk pembangunan fisik tembus HI yang masuk rute Dukuh Atas-Kampung Bandan, akan dialihkan ke dalam pembiayaan Lebak Bulus - Bundaran HI ini,” katanya.

Nantinya, di sepanjang jalur itu akan dibangun 13 terminal. Tujuh terminal antara Lebak Bulus dan Blok M berada di permukaan tanah.  Enam lainnya, mulai dari Al Azhar hingga Bundaran HI, berada di bawah tanah.

MRT Jakarta yang akan dibangun Pemerintah Jakarta membentang dari Lebak Bulus di Jakarta Selatan dan Bundaran HI di Jakarta Pusat. Sebagian rute dibangun di bawah tanah dan sisanya dibangun di atas jalan.

Proyek itu adalah tahap 1 dari rencananya 3 tahap pembangunan MRT di Jakarta. Tahap 2 adalah dari Dukuh Atas ke Kota dan tahap 3 adalah jalur Timur - Barat.

Seluruh pembangunan dan pengoperasian sistem MRT Jakarta dilakukan oleh PT MRT Jakarta yang dimiliki Pemerintah Jakarta.

MRT ialah alat transportasi  yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar secara cepat. Modanya adalah kereta, laiknya kereta api listrik.

Moda transportasi ini, kata Kepala Bidang Informasi Publik, Pemerintah Provinsi Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia, merupakan salah satu jawaban atas persoalan lalu lintas di Jakarta.

“Coba kalau ke kantor pakai mobil, satu mobil isinya dua orang. Kalau 2.000 orang pakai mobil dan bergerak bersama. Bayangkan banyaknya kendaraan di jalan,” kata Cucu. “Tapi kalau dengan MRT, bisa mengangkut banyak orang sekaligus. Lebih efektif.”

Efektifitas MRT didukung hasil penelitian Dinas Perhubungan Jakarta 2009. Disebutkan, akibat kemacetan lalu lintas yang terjadi setiap hari di Ibukota Jakarta, diperkirakan kerugian yang diderita oleh semua warga Jakarta mencapai Rp 17,2 triliun setiap tahun.

Total kerugian yang ditanggung warga terbagi atas tiga sektor. Yakni, akibat bahan bakar, waktu yang tidak produktif, dan kerugian kesehatan. (adi)

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024