Kasus Remaja Pengemudi Maut Disurvei

Polda Metro Jakarta Raya
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya minta Balai Pemasyarakatan Jakarta Selatan melakukan survei untuk membantu menentukan hukuman bagi remaja pengemudi Toyota RAV4, Barcellius Nicolas Kristianto, 16 tahun, dalam kasus kecelakaan yang menewaskan tiga rekannya.

Kasus kecelakaan maut itu terjadi akhir Februari 2010 lalu. Tapi, polisi belum sangat berhati-hati dalam menangani kasus Nicolas hingga Mei 2010. "(Karena) umur tersangka baru 16 tahun (di bawah umur)," kata Kepala Satuan Penegakan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Johanson Simamora, Senin 10 Mei 2010.

Itu sebabnya, Polda Metro Jaya minta bantuan Balai Pemasyarakatan Jakarta Selatan untuk terlibat dalam kasus ini. Nantinya, kata Johanson, hasil survei Balai Pemasyarakatan akan dilampirkan dalam berkas pemeriksaan Nicolas ke pengadilan.

Selain telah memeriksa Nicolas yang kini kondisi kesehatannya sudah mulai pulih, polisi juga telah minta keterangan dari rekan Nicolas bernama Lisya yang menjadi saksi kasus ini. Tapi, Lisya tidak banyak mengetahui detil kecelakaan karena sebelum peristiwa itu terjadi, dia sedang tidur.

Nicolas telah menjadi tersangka kecelakaan maut di jalan layang Kuningan, Jakarta Pusat. Dia dibidik Pasal 310 ayat (4) Undang-undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan juncto Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan korban jiwa. Ancaman hukuman atas UU No 22 Tahun 2009 adalah pidana maksimal 6 tahun penjara dan denda Rp 12 juta.

Kecelakaan yang menewaskan tiga teman Nicolas terjadi pada Jumat 26 Februari 2010 sekitar pukul 23.00. Mobil Toyota RAV4 B 8095 NL yang ditumpangi lima remaja itu menghantam pembatas jalan hingga akhirnya mobil terhempas.

Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia
YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian

YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”

YouTube meluncurkan sebuah serial dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini” yang menyoroti lima kreator YouTube dari latar belakang yang berbeda-beda.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024