VIVAnews - Untuk merespon kasus perkosaan anak yang tak kunjung terungkap di Denpasar, Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Bali menggalang gerakan ibu peduli.
Aksi pertama yang akan dilakukan adalah mengumpulkan tanda-tangan agar Kepolisian Daerah Bali dan Poltabes Denpasar lebih serius menangani kasus ini. Selain itu, gerakan juga meminta pertanggungjawaban Dinas Pendidikan,Pemda Kota Denpasar hingga Gubernur Bali.
“Situasinya sudah sangat darurat tapi sepertinya semua masih bergerak lamban dan kurang peduli,” kata Wakil Ketua KPAID sekaligus Koordinator Aksi Luh Anggreni, Rabu (14/4).
Meski berlabel Gerakan Ibu Peduli, pihaknya tetap mengundang semua pihak untuk ikut berpatisipasi. Bagi yang ingin ikut mengedarkan pengumpulan tanda-tangan dapat mengambil formnya di posko gerakan di kantor KPAID, JL Melati 23.
Adapun untuk memulai gerakan ini secara resmi, pada Jum’at (15/4) pagi, akan dilakukan pembacaan pernyataan sikap di RRI Bali dengan mengundang seluruh organisasi perempuan.
Acara yang awalnya dirancang untuk memperingati hari Kartini itu akan dimulai dengan jalan santai bersama mulai pukul 06.30 wita kemudian dilanjutkan acara pembacaan pernyataan sikap sekitar 07.30 Wita. “Bersamaan dengan acara itu, pengumpulan tanda-tangan terus dilakukan,” ujar Anggreni.
Menurutnya, acara ini targetkan mengumpulkan minimal 1000 tanda-tangan. Meski demikian saat ini sejumlah ibu-ibu dan pemerhati kasus ini juga telah bergerak mengumpulkan tanda tangan di banjar-banjar.
Langkah berikutnya dari gerakan ini, kata Anggreni, adalah melakukan audiensi ke Kapolda dan instansi terkait untuk menyerahkan pernyataan sikap. Pihaknya juga akan mencoba mendialogkan berbagai masalah yang terkait dengan kasus ini.
Misalnya soal penanganan kasus perkosaan. “Jangan sampai seperti sekarang. Keluarga korban mesti membayar jutaan rupiah untuk mendapatkan visum dan perawatan dari rumah sakit,” ujar Anggreni.
Dia berharap nantinya akan ada MOU antara Pemda Bali, Rumah Sakit dan Kepolisian dalam penanganan korban kekerasan agar tidak memberatkan korban. (adi)
Sumber :
Baca Juga :
Program Beasiswa Kuliah S1 di Jepang, Bebas Biaya dan Dapat Uang Saku Rp12 Juta Perbulan
VIVA.co.id
20 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Yogyakarta Tuan Rumah Seri Pembuka Superchallenge Supermoto 2024, Catat Tanggalnya
100KPJ
sekitar 1 jam lalu
Superchallenge Supermoto Race 2024 Seri Kejurnas bakal berlangsung sebanyak lima seri di lima kota berbeda. Untuk seri pembuka akan berlangsung di Yogyakarta.
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
TikTokers Asal Surabaya Irene Suwandi Bakal Debut Jadi Idol Kpop, Bisa 4 Bahasa
IntipSeleb
21 menit lalu
TikTokers Indonesia yang berasal dari Surabaya yakni Irene Suwandi mengabarkan bahwa ia akan debut menjadi idol Kpop di Korea Selatan sebagai anggota dari grup wanita TD.
Bawa Kekasih Saat Lebaran, Wika Salim Tiba-Tiba Bahas Soal Pernikahan
JagoDangdut
sekitar 1 jam lalu
Wika Salim mengungkapkan perasaannya yang senang karena dapat mengajak Max Adam bertemu dengan keluarga saat Lebaran, bahkan ia juga bahas pernikahan.
Selengkapnya
Isu Terkini