- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Ricuh masih terjadi di lokasi makam Habib Hasan bin Muhammad al Haddad alias Mbah Priok di Koja, Jakarta utara.
Petugas sudah merobohkan tembok sebelah kanan gapura makam Mbah Priok. Saat ini sekitar 1.000 petugas, beberapa di antaranya mulai masuk ke area makam sampai halaman masjid.
"Maju-maju, awas-awas. Mundur dulu, tahan!," demikian terdengar aparat berteriak mengingatkan rekannya di barisan depan, Rabu 14 April 2010.
Warga pun tak tinggal diam, mereka melakukan perlawanan sengit menggunakan batu, petasan, dan bom molotov.
Beberapa warga juga melawan menggunakan samurai. Akibatnya sekitar 15 petugas mengalami luka-luka.
Tak hanya pagar, petugas juga merobohkan baliho yang berisi pernyataan bahwa makam Mbah Priok adalah makam keramat umat Islam.
"Kembaiin nggak baliho itu, pasang lagi! Ini milik umat Islam," kata warga berteriak-teriak dari dalam kompleks makam.
Makam Mbah Priok yang dikeramatkan berada di atas lahan PT Pelabuhan Indonesia II. sesuai hak pengelolaan lahan (HPL) Nomor 01/Koja dangan luas 1.452.270 meter persegi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto memastikan bangunan pendopo seluas 300 meter yang ada di samping makam Mbah Priok atau Habib Hasan Bin Muhammad Al Haddad, Koja, Jakarta Utara, tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Selama ini makam Mbah Priok yang merupakan tokoh penyebaran agama Islam menjadi tempat ziarah dan penyelenggaraan acara keagamaan. Nama Mbah Priok jadi asal mula nama daerah Tanjung Priok.
Laporan: Arnes Ritonga| Jakarta Utara
Samson, Pemberontak OPM Penyerang Markas Koramil di Papua Tobat dan Serahkan Diri ke Prajurit TNI AD
Samson Same menyatakan siap kembali ke pangkuan NKRI
