Polisi Tahan Demonstran Kontra-Bailout

VIVAnews - Massa pendukung pengucuran dana talangan untuk Bank Century mendominasi aksi unjuk rasa di depan gerbang gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Mereka terdiri dari Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), Aliansi Rakyat untuk Susilo Bambang Yudhoyono (Arus), Komite Nasional Masyarakat Indonesia (KNMI), dan sebagainya.

Sementara itu, polisi menahan pengunjuk rasa yang menentang pengucuran bailout sebesar Rp 6,7 triliun itu. Para demonstran yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Indonesia (BEMI) itu ditahan dekat Restoran Pulau Dua, Senayan.

Polisi menyatakan penahanan massa kontra-bailout ini dilakukan untuk mencegah bentrok antara dua kubu. Hingga saat ini, massa pro-bailout masih berorasi di depan gerbang DPR. Berdasarkan pantauan VIVAnews, KAMMI dan BEM seluruh Indonesia, masih tertahan dan tidak bisa mendekati Gedung DPR.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa hampir diwarnai dengan kericuhan antara massa yang memililki sikap bertentangan itu. Kerusuhan berawal ketika aksi pendukung Yudhoyono melakukan orasi di depan gerbang DPR di antara kerumunan mahasiswa.

Menyadari massa pendukung Yudhoyono jauh lebih banyak, BEM Indonesia memilih untuk menyingkir. Namun karena sama-sama ingin berorasi, dua perwakilan mahasiswa masuk ke wilayah pendukung Yudhoyono untuk bernegosiasi agar bisa sama-sama berorasi.

Namun saat mendekat, massa Laskar Merah Putih mengejar dan memukuli dua mahasiswa tersebut. Beruntung aksi pemukulan tidak berlanjut, karena polisi cepat bertindak untuk menahan massa Laskar Merah Putih yang didominasi orang-orang berpakaian loreng oranye.

Ini Momen Eko dan Akri Jenguk Parto Patrio di Rumah Sakit
Wuling BinguoEV di Mandalika

SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika

Perjalanan ini berhasil membuktikan, bahwa mobil listrik BinguoEV mampu menempuh perjalanan jauh dengan aman dan nyaman.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024