Jenderal Herman Punya Seribu Cara Mengelak

VIVAnews - Brigadir Jenderal Purnawirawan Herman Sarens Sudiro punya seribu cara mengelak untuk menjadi saksi dalam pengadilan militer. Berkali-kali ia mangkir dan menghindari pengadilan militer.

Sejak menjadi incaran TNI, menurut sumber, Herman telah berkali-kali menghindari pemanggilan. Herman pernah beralasan sakit tetapi akhirnya melarikan diri ke Singapura. Sekarang Herman mengaku sebagai warga sipil yang tidak ada kaitannya dengan TNI.

Seorang sumber intel Auditor Militer kepada VIVAnews mengatakan saat penangkapan. Herman berlindung dalam rumah di Taman Golf Serpong bersama anak-anak dan istrinya. "Anaknya sempat mengatakan akan melawan saat TNI membawa ayahnya. "Anak-anaknya juga memegang senjata," katanya kepada VIVAnews, Senin malam, 18 Januari 2010.

Jika demikian, sumber melihat ada potensi kontak senjata dalam upaya penahanan paksa tersebut. "Enggak mungkin kan kalau kayak begitu gertakan saja," kata sumber. Pihaknya mengaku mendapat surat perintah untuk melakukan penangkapan paksa terhadap Herman.

Herman Sarens Sudiro ditengarai melakukan penggelapan aset Tentara Nasional Indonesia (TNI) selama menjabat Komandan Korps Markas Pertahanan Keamanan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Hankam ABRI) pada 1970-an.  Sejak Senin pagi, sekitar 10 petugas TNI  mengepung  kediaman  Herman dan berupaya melakukan penahanan paksa.

Herman Sarens Sudiro ditengarai melakukan penggelapan aset Tentara Nasional Indonesia (TNI) selama menjabat Komandan Korps Markas Pertahanan Keamanan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Hankam ABRI) pada 1970-an.  Sejak Senin pagi, sekitar 10 petugas TNI  mengepung  kediaman  Herman dan berupaya melakukan penahanan paksa.

hadi.suprapto@vivanews.com

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024