Bocah 12 Tahun Tewas Tergantung

Bocah Itu Tewas Karena Tiru Atraksi 'Limbad'

VIVAnews - Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, Polres Jakarta Pusat menyimpulkan kematian bocah bernama Heri Setyawan, 12 tahun, yang ditemukan tegantung di ranjangnya murni hanya kecelakaan.

"Ini murni kasus kecelakaan oleh dirinya sendiri" ujar Kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Hamidin di ruangannya, Selasa 15 Desember 2009.

Dari hasil keterangan orangtua korban dan saksi lainnya, diketahui bahwa korban memiliki kegemaran meniru atraksi seorang pesulap yang sering muncul di telivisi yang tidak pernah terlewatkan jam penanyangannya oleh korban.

"Setiap selesai acara Limbad The Master, dia (korban, red) akan
mempraktekkan adegan itu denganĀ  mengikat kaki dan tangannya" ujar Hamidin lagi.

Malah korban juga sempat menusuk tangannya dengan sejumlah jarum, kemudian dipertontonkan kepada orang tua dan teman-temannya.

Hal yang sama juga disampaikan rekan-rekan korban yang mengatakan bahwa korban sering menirukan atraksi sulap di sekolah.

Orangtuanya juga sering marah dan menegur kebiasaan anaknya itu. "Jika ditegur, dia akan menghentikan kebiasannya. Oleh karena itu, Ia biasa melakukan atraksi tersebut ketika orang tuanya pergi" ujar Hamidin menirukan keterangan orang tua korban.

Mengenai kondisi tangan yang terikat di belakang, menurut Hamidin ternyata hal itu dapat dilakukan dengan mudah. "Sudah kita rekonstruksikan, ternyata seseorang bisa mengikat tangan dengan simpul seperti itu" ujar Hamidin.

Selain itu, tidak ditemukan bekas penganiayaan di sekujur tubuh korban.

Kapolres juga membantah bahwa pihaknya mencurigai orang tua korban sebagai pelaku pembunuhan. "Perilaku orangtuanya lembut, dugaan kita gak ke arah sana" ujar Hamidin.

Adegan Limbad Sebagai Penentu

Walau demikian, Polres Jakarta Pusat masih berusaha memastikan
kesimpulan tersebut dengan menyaksikan adegan terakhir Limbad.

"Kami ingin tahu adegan terakhir Limbad itu seperti apa. Kalau ada acara lompat-lompatannya, berarti kami yakin 100 persen itu kecelakaan yang dialami korban," ujar Hamidin.

Sebagaimana telah diketahui, Polsek Kemayoran kemarin menemukan jenazah seorang anak dalam keadaan tergantung di ranjangnya. Kedua tangan dan kaki korban terikat. Sementara, mulutnyapun dalam kondisi tersumpal dan hanya mengenakan pakai dalam.

Tips Mencerahkan Wajah Alami ala Orang Indonesia

Saat kejadian orangtua korban tidak ada di rumah karena sedang berjualan di pasar.

Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan (sumber: KSP)

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Guru Terjerat Pinjol

Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan menilai peringatan Hardiknas dapat menjadi momentum untuk menempatkan kembali posisi strategis guru dalam menciptakan

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024