Dalam Sebulan 32 Napi di Papua Kabur

VIVAnews - Dalam sebulan terakhir, sebanyak 32 narapidana dan tahanan yang berada di Lapas Klas IIA Abepura serta Lapas Klass IIA Narkotika Doyo Sentani Jayapura, melarikan diri.

Polisi Ditemukan Tewas di Mampang Jaksel dengan Luka Tembak di Kepala

Lolosnya pada tahanan diduga akibat rendahnya displin pegawai Lapas
dalam melaksanakan penjagaan.

Saat ini baru 14 orang yang berhasil ditangkap, sedangkan sisanya masih dalam pengejaran.

Perlindungan Cat Mobil Berkualitas Tinggi Hadir di Jakarta Selatan

Napi kabur terakhir kali terjadi Selasa (24/11) saat terjadi aksi unjuk rasa calon pegawai negeri sipil di Kantor Wilayah Hukum dan HAM Jayapura. Saat itu, tiga napi kabur setelah berhasil membobol tembok yang baru diperbaiki. Mereka memanfaatkan kelengahan petugas yang sedang sibuk menghalau para pengunjuk rasa.

"Ini kelemahan dan kelalaian petugas dan akan kami koreksi. Sedangkan untuk mengejar napi yang kabur, kami sudah berkoordinasi dengan Polisi untuk melakukan pencarian,’’ kata pegawai Lapas, Nazaruddin Bunas kepada wartawan, Rabu 25 November 2009.

Viral, Pria Gorontalo Temani Jenazah Ayah di Dalam Keranda untuk Terakhir Kali

Identitas ketiga napi narkotika yang kabur, jelas Bunas, adalah Albert Biaktimo (napi 3,5 tahun), Agustin David Kawi (napi 4,5 tahun) dan Gideon Wanggai warga PNG (Napi 3 tahun).

Kepala Lapas Klass II Abepura Anthonius Ayorbaba mengungkapkan, sejak Oktober hingga November sebanyak 26 napi dan tiga tahanan Lapas yang dipimpinnya kabur.

Modus yang digunakan dalam usaha melarikan diri, selain memanfaatkan kelengahan petugas kemudian memanjat tembok Lapas, ada juga yang lari dari tahanan Pengadilan, serta memanfaatkan izin sakit dan berobat namun tidak kembali lagi ke Lapas.

”Izin yang diberikan untuk berobat keluar Lapas, disalahgunakan oleh napi maupun tahanan, mereka tidak kembali lagi,’’ kata dia.

Selain memanfaatkan izin keluar, pengawalan yang kurang ketat dari petugas saat mendampingi napi maupun tahanan juga menjadi ruang dan kesempatan mereka untuk melarikan diri. ”Kedepan hal-hal seperti ini akan menjadi perhatian kami,’’ tambah dia.

Laporan: Banjir Ambarita| Papua

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya