VIVAnews – Polisi berkali-kali menggulung komplotan penjahat bersenjata api di Ibukota Jakarta. Tapi, hal itu tetap tidak membikin jera pelaku kejahatan. Buktinya, masih saja ada kasus perampokan bersenjata api.
Masih adanya kejahatan dengan senjata api diduga karena mudahnya akses pelaku ke pasar gelap senjata. Masalah ini menjadi perhatian serius Kepolisian Daerah Metro Jaya.
"Kami masih terus melakukan pengungkapan atas peredaran senjata api ilegal yang biasanya digunakan oleh para pelaku kejahatan," kata juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli, Senin 23 November 2009.
Dia mengakui kalau sekarang ini peredaran senjata api ilegal kerap kali masuk ke Indonesia melalui beberapa perairan.
"Biasanya mereka membeli dari black market," katanya.
Tapi, kata Boy, sebagian besar pelaku kejahatan yang berhasil ditangkap polisi, banyak yang menggunakan senjata api jenis rakitan untuk melakukan aksi.
Kendati demikian, aparat kepolisian tetap melakukan investigasi untuk membongkar peredaran gelap senjata api.
Seperti diketahui kasus kejahatan dengan senjata api masih meresahkan masyarakat Jakarta dan sekitarnya.
Dalam beberapa hari terakhir ini, terjadi lagi tiga kasus perampokan dengan senjata api yang masing-masing terjadi di Jakarta Selatan, Timur, dan Depok.
Kasus terakhir menimpa wartawan VIVAnews, Eko Priliawito. Kawanan penjahat menggasak sepeda motor Eko di Depok. Bahkan pelaku sempat meletuskan senjata api untuk mengancam korban.
Sebelumnya, komplotan perampokan bersenjata menggedor rumah mewah di Eton House Internasional Jalan Raya Kebayoran Lama Nomor 121 RT 09/11, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu 15 November 2009.
Perampokan kendaraan bermotor yang pelakunya membawa senjata api juga terjadi di Jalan Pemuda IV RT 10/04, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu 22 November 2009 malam.
Turis China Tewas Usai Jatuh ke Jurang Ijen, Menpar Ingatkan Pengunjung Untuk Patuhi Aturan
Terkait dengan insiden yang terjadi pada turis asal China di Ijen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno angkat bicara
