Wabah Demam Berdarah

Pemberantasan Aedes Aegypti Ditingkatkan

VIVAnews - Memasuki musim hujan, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan meningkatkan program pemberantasan nyamuk Aedes Aegypti penyebab demam berdarah dengue (DBD).

Program ini dilakukan selama 30 menit dari pukul 09.00-09.30 WIB, setiap hari Jumat di 65 kelurahan di Jakarta Selatan. "Rencananya akan kami tingkatkan, dari Jumat sampai Minggu," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Togi Asman kepada VIVAnews, Kamis 20 November 2008. 

Selain sosialisasi program pemberantasan nyamuk, petugas juga meningkatkan pengasapan atau fogging di lingkungan rawan DBD. Ada tiga wilayah di Jakarta Selatan yang termasuk kawasan merah atau rawan DBD, yaitu Pondok Pinang, Cilandak Timur, dan Bintaro.

Data Dinas Kesehatan DKI, jumlah penderita DBD di Jakarta Selatan pada Agustus mencapai 290 orang, September 270 orang, dan Oktober 251. "Diperkirakan November melonjak karena data sementara 1-7 November sudah ada 38 kasus," kata Togi.

DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk ini memiliki ciri-ciri fisik antara lain berwarna hitam dengan bintik-bintik putih. Nyamuk ini biasanya menghisap darah pada siang hari, senang hinggap di area lembab, dan bersarang di penampungan air jernih.

Jika Perang Dunia ke-3 Pecah, Benarkah akan Jadi Perang Akhir Zaman Jelang Kiamat?

Baca juga: Atasi DBD dengan Obat Alami & Agar Rumah Anda Bebas Nyamuk DBD

Hard Gumay

Hard Gumay Ramal Kasus Hukum Chandrika Chika, Warganet: Gila, Ilmunya Dalem Banget

Ramalan dari Hard Gumay kembali mengguncang jagad maya karena prediksinya tentang Chandrika Chika, seorang selebgram yang baru-baru ini tertangkap kasus narkoba

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024