Temuan Senjata di Filipina

Dephan: Itu Ekspor Pindad Palsu

VIVAnews - Departemen Pertahanan (Dephan) menyatakan ekspor senjata atas nama PT Pindad yang terbongkar di Filipina ternyata berdokumen palsu. Hingga kini, Dephan masih melakukan penelusuran kasus itu.

"Kelanjutannya itu semua palsu. Bahwa yang mengimpor masih kita cari. Negara yang mengimpor juga palsu," kata Dirjen Sarana Pertahanan Dephan, Marskal Madya Eris Haryanto di Departemen Pertahanan, Rabu 18 November 2009.

Menurut dia, dalam kasus ini, sistem yang diterapkan untuk ekspor senjata selama ini tidak salah. Selain itu, Dephan maupun PT Pindad tidak melakukan kesalahan prosedur.

"Hanya mungkin kedepan kita akan lebih teliti lagi kepada para pembeli," kata dia.

Seperti diketahui, sebanyak 150 senjata SS1/V1 buatan PT Pindad yang dikirim ke pemerintah Mali justru tiba di Filipina. Aparat Filipina menangkap kapal berbendera Panama, 'Captain Ufuk' yang mengangkut senjata-senjata tersebut pada Kamis 20 Agustus 2009 malam.

Setelah diselidiki, aparat Filipina menemukan ada indikasi kriminal dalam pengiriman senjata tersebut. Dijelaskan Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Teuku Faizasyah, Kedutaan Besar Indonesia di Filipina telah melakukan pertemuan dengan pihak terkait Filipina di Manila pada Selasa 8 September 2009.

"Dalam prosesĀ  penyelidikan kepolisian, sudah ada 37 tersangka," kata Faizasyah di Gedung Departemen Luar Negeri, Pejambon, Jakarta, Jumat 11 September 2009

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi


ismoko.widjaya@vivanews.com

5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?
Mahfud MD

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024