- VIVA/Rebecca Reifi Georgina
VIVA.co.id - Jamuan makan siang oleh Presiden Joko Widodo dengan para tukang ojek pangkalan, Go-Jek, sopir dan kernet kopaja, mikrolet, metromini, diwarnai penyampaian keluhan-keluhan.
Salah satunya oleh tukang ojek yang biasa mangkal di Cempaka Putih Barat bernama Sanuri.
Sanuri yang dipanggil langsung Jokowi, usai santap siang, diminta untuk menyampaikan persoalan-persoalannya selama di lapangan, mewakili ojek pangkalan yang lain.
Salah satu yang ia keluhkan adalah penutupan jalan untuk akses motor, di sepanjang Jalan MH Thamrin. Kebijakan ini, dilakukan oleh Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama atau Ahok. Gubernur beralasan, untuk mengurangi kemacetan.
Dia mengaku, ketika mendapatkan penumpang yang mengharuskan melewati jalan itu, dia dan tukang ojek lainnya terpaksa mengambil jalan memutar.
"Kalau dapat penumpang kita memutar, mana waktu macet. Saya mohon (jalan) Medan Merdeka dan Thamrin dibolehkan (motor lewat lagi)," ujar Sanuri dalam dialog dengan Jokowi, di Istana Negara Jakarta, Selasa, 1 September 2015.
Jokowi merasa berat, karena kebijakan itu bukan hak dia lagi yang bisa memutuskan karena sudah tidak menjabat Gubernur DKI. "Itu urusannya Pak Ahok," kata Jokowi.
"Kalau bapak yang ngomong mungkin bapak Ahok ngerti," kata Sanuri, disambut tawa yang lainnya.
Mendengar itu, Presiden Jokowi hanya bisa tertawa. Walau akhirnya dia menjanjikan akan mengkomunikasikan hal ini dengan Ahok.
Selain itu, dia juga mengeluhkan aksi tilang pihak kepolisian. Selain juga masalah persaingan dengan Go-Jek.
(mus)