Kebakaran di Jelambar, Warga Merasa Ada Gempa

Kebakaran Pasar Baru
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews
Innalillahi, King Nassar Berduka Ayahanda Meninggal Dunia
- Warga RT 4 RW 11 Kelurahan Jelambar Baru, Grogol, Jakarta Barat, hanya bisa pasrah melihat tetangga mereka  terpanggang hidup-hidup. Acey Husein dan tiga anggota keluarganya tewas di dalam rumah mereka sendiri dalam peristiwa kebakaran pada Sabtu dini hari, 28 September 2013.

Pengunjung Coba Kelabui Petugas Lapas Yogyakarta Simpan Pil Koplo di Betis, Malah Ketahuan

Achen, ibu rumah tangga yang ikut melihat kejadian tragis ini menjelaskan, kalau peristiwa kebakaran terjadi saat dia sedang asik menonton film Korea. Belum selesai menonton, ia dikagetkan dengan goncangan di kamar tidurnya. Berbarengan dengan goncangan yang terasa cukup keras, Achen juga mendengar ledakan yang cukup keras.
Pelaku Ditangkap, Begini Modus Sopir Taksi Online Todong Penumpang Rp 100 Juta


Dia bahkan mengira ada gempa. Saat melongok dari kamar, api besar sudah membakar rumah tetanganya. Achen hanya bisa berteriak. Dalam waktu singkat, warga lain mulai keluar rumah dan melihat teriakan minta tolong dari dalam rumah yang terbakar.


"Saya pikir gempa. Kasur goyang-goyang. Saya hanya mendengar ledakan sekali saja," katanya di lokasi kejadian, Sabtu 28 September 2013.


Belakangan, ia baru tahu rumah yang terbakar adalah rumah milik Atjaihusin, yang tak jauh dari rumah Achen. Dia berusaha mendekat dan melihat penghuni rumah yang terbakar sedang berjuang menghindar kobaran api. Mereka berusaha untuk keluar rumah.


Warga lain berusaha membuka pintu gerbang rumah korban. Kunci pagar didobrak dengan alat seadanya. Tapi sayang, kunci pintu sulit dibuka. Kobaran api berusaha dipadamkan dari jarak yang cukup jauh. Padahal, Atjaihusin bersama istri dan cucunya, Dominuque Baby Dansia, masih terpojok di lantu dua sisi kanan rumah.

 

Tralis menghalangi mereka untuk keluar menyelamatkan diri. Mereka kian panik dan berteriak minta tolong. Warga hanya bisa melihat lambaian tangan yang memohon pertolongan saat api terus membesar.


"Akong (kakek), ama (nenek)...akong ama...," jerit sang cucu yang tak tahan dengan bara api kata saksi. Achen saat itu mengaku tak melihat ayah Dominuque, Andika Wijaya.


Ledakan keras juga dirasakan Jayadi, tetangga di belakang rumah korban. "Betul mas seperti gempa. Kaca-kaca rumah ini bergetar," ujar Jayadi.


Begitu mendengar ledakan dan menyadari ada kebakaran, Jayadi langsung bergabung dengan warga dan berusaha menolong penghuni rumah. Tapi sayang, warga tidak sempat menolong dan korban yang tak mempu melawati teralis rumahnya meninggal karena terpanggang api.


Jayadi mengenang Atjaihusin sebagai warga yang baik dan santun. Ia selalu menyapa dan kerap berbincang.  "Saya sering laundry dan ganti oli di tempat Pak Atjaihusin," katanya.


Diketahui Atjaihusin memiliki usaha bengkel motor, sementara istrinya Ng Jek Ong, menjalankan bisnis laundry. Akibat kejadian tragis ini, empat orang meninggal dunia. Mereka adalah Atjaihusin, (53 ), Maryati (50), Andika Wijaya (23) dan Dominic (8). (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya