KPU DKI Sosialisasi Pemilukada e-Voting

Simulasi E-Voting Pemilihan Ketua Umum Demokrat
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta akan melakukan sosialisasi Pemilukada DKI Jakarta 2012, dengan alat elektronic voting (e-voting). Ini sejalan dengan program Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Ketua KPU DKI Jakarta, Dahliah Umar, mengatakan dari 44 kecamatan yang ada di Jakarta, sosialisasi hanya  dilgelar di lima kecamatan. "Pertengahan Mei kami coba melakukan e-voting," kata Dahliah, di Jakarta, Rabu, 18 April 2012.

Sistem e-voting, kata Dahlia, tidak akan diterapkan dalam Pemilukada DKI Jakarta. Sebab dalam peraturan KPU belum memungkinkan penggunaan e-voting, meski pada peraturan MK memperbolehkan pemilu dengan menggunakan e-voting sebagi metode pemungutan suara.

"Kami belum bisa menggunakan metode e-voting. Tapi kami sangat mendukung upaya Indonesia bisa suatu hari menggunakan metode ini," ujarnya.

Dahliah menilai sistem ini bisa mengurangi anggaran pemilu, seperti menekan pengadaan surat suara dan petugas. Selain itu hasil penghitungan lebih akurat karena yang bekerja adalah mesin.

"Kami berniat bekerja sama dengan BPPT untuk e-voting tapi ini merupakan cara kami untuk sosialisasi Pemilukada," tuturnya.

Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Hammam Riza, telah melakukan uji petik terhadap e-voting. Sosialisasi dan simulasi e-voting di beberapa tempat dilakukan di acara Ikatan Alumni ITB dan PLN.

"Di Jimbaran Bali e-voting sudah digunakan pada tahun 2008 silam," ungkapnya.

Menurut Hammam untuk kegiatan yang sifatnya nasional akan membutuhkan pilot project pelaksanaan uji petik ini. Karena diharapkan pada Pemilu 2014, metode e-voting bisa dilaksanakan.

Untuk itu, pihaknya ingin mengambil kesempatan di DKI Jakarta. Tetapi diakui juga berbagai kendala yang ada, karena e-voting bukan hanya aspek teknologi saja. "Teknologinya itu dengan layar sentuh dan sistem yang disiapkan bisa memenuhi semua peraturan yang ada, asasnya luber dan jurdil itu bisa kami pertahankan serta bisa kita terapkan dalam e-voting ini nantinya," kata dia. (umi)

Pengemudi Fortuner Arogan yang Ngaku Adik Jenderal Buang Pelat TNI Palsu di Bandung
Ibunda Angger Dimas meninggal dunia

Kabar Duka, Ibunda Angger Dimas Meninggal Dunia

Kabar duka itu disampaikan langsung oleh Angger Dimas dalam unggahan di Instagram pribadinya pada Rabu, 17 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024